Wednesday, January 10, 2018

5 Kelemahan Bitcoin Yang Wajib Kamu Ketahui

Kelemahan Bitcoin Yang Wajib Kamu Ketahui- Waktu menuju akhir tahun, sebuah virus yang bernama Ransomware WannaCry. Virus ini terkenal karena merusak sistem komputer kemudian mengengunci file yang ada dikomputer kemudian meminta uang tebusan dengan Bitcoin (mata uang virtual) kepada pengguna untuk membuka kembali file yang terkunci.
5 Kelemahan Bitcoin Yang Wajib Kamu Ketahui
Photograph: Dado Ruvic/Reuters

Selang beberapa minggu setelah virus ini terkenal. Bitcoin secara mendadak nilai tukarnya terus meningkat. Pada saat itu nilai  1 bitcoin sekitar 23-30 jutaan. Dan tahukah kamu, saat artikel ini di buat nilai 1 Bitcoin sama dengan Rp.248.352.350,00 atau 248 juta rupiah. Wow jumlah yang sangat fantastis!
Namun pada kesempatan ini saya tidak mengulas secara rinci apa itu bitcoin dan cara mendapatkannya. Saya akan membahas dari sisi kelemahan bitcoin di tinjau dari beberapa aspek. Walaupun bisnis dan investasi bitcoin sangat menggiurkan namun kamu harus juga tahu kelemahannya. Seorang pakar IT bidang Security Expert Fal Sadikin mengemukaan ada 5 kelemahan bitcoin.

Berikut Kelemahan Bitcoin Yang Wajib Kamu Ketahui


1. Tidak efektif untuk micropayment atau transaksi dalam jumlah kecil.

Misalnya: untuk membeli Pizza dengan harga cash $10, total harga yang harus dibayarkan dengan Bitcoin adalah $76. Hal ini dikarenakan tingginya biaya transaksi dan juga harga Bitcoin yang berubah sangat drastis setiap waktu. Hal ini menyebabkan Bitcoin menjadi tidak efektif untuk digunakan sebagai metode belanja sehari hari. Lebih jelasnya bisa dilihat pada link berikut: https://goo.gl/iteTCX

Hampir setiap hari harga bitcoin selalui berubah. Bisa dibuktikan dengan membandingkan nilai tukar saat artikel ini dibuat dengan saat kamu membaca artikel ini. Ketikan kata kunci 1 BTC to IDR

2. Transaksi pada Bitcoin tidak Instant.

Butuh waktu cukup lama untuk memproses transaksi pada Bitcoin, beberapa transaksi bahkan butuh beberapa hari untuk dikonfirmasi. Hal ini disebabkan adannya beberapa kendala termasuk delay pada jaringan Bitcoin dan juga keterbatasan BlockChain yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk membuat blok baru yang digunakan untuk transaksi. Perlu diketahui bahwa 1 Blok Bitcoin hanya mampu menangani jumlah transaksi yang sangat terbatas, yakni 7 Transaksi Per Detik (TPD). Dengan demikiaan dalam skala yang lebih besar, ada banyak transaksi yang tertunda hingga dalam hitungan hari.
Baca juga : Laptop Terbaik 2018 : Dell XPS 13 9370
Untuk mengamati jumlah online transaksi yang tertunda di seluruh dunia, bisa dilihat pada link berikut: https://goo.gl/SgcCaS
Dan untuk melihat rata-rata lamanya delay transaksi:https://goo.gl/2CBDuH
Pengalaman saya dalam menambang Bitcoin, untuk transaksi mengirim ke Wallet Bitcoin(dompet bitcoin Indonesia) membutuhkan waktu 3 hari untuk sampai ke wallet btc saya. Dan itu hanya sekitar 0.0003 Btc.

3. Masalah Scalability.

Ukuran blok Bitcoin 1 MB hanya mampu memproses maksimal 7 TPD, hal ini jauh lebih kecil dibanding kemampuan ePayment lainnya seperti VISA (4000 TPD bahkan diklaim mampu mencapai 56000 TPD) ataupun PayPal yang mampu memproses 115 TPD. Di sini juga terlihat jelas bahwa Bitcoin belum akan luas digunakan oleh masyarakat dunia.

Link berikut menjelaskan lebih detail perbandingkan scalability dari Bitcoin, Visa, dan PayPal: https://goo.gl/JzU1e6

4. Masalah Keamanan.

Sebelumnya Bitcoin diklaim sebagai teknologi yang aman terhadap serangan cyber, pada kenyataannya klaim ini mulai terbantahkan seiring berjalannya waktu. Serangan serangan hackers mulai berdatangan, misalnya pencurian oleh hacker sejumlah 4700 Bitcoin atau senilai 64 juta dollar pada Bitcoin mining di Slovenia: https://goo.gl/3s9daF

Ada juga serangan hackers yang menjatuhkan nilai tukar Bitcoin, hingga salah satu perusahaan pemain Bitcoin (i.e. YouBit) mengalami kebangkrutan: https://goo.gl/YAR88D

Pada kenyataannya Bitcoin adalah teknologi yang belum matang, masih membutuhkan banyak pengembangan/riset. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat akan semakin banyak bermunculan tipe serangan baru di dunia Bitcoin.
5. Potensi Besar Terjadinya Skandal, Pencucian Uang Hingga Korupsi.

Potensi besar pencucian uang dimana dengan mudahnya orang memindahkan uang dari satu negara ke nagara lain tanpa terlacak. Hal ini membuat negara pemain Bitcoin terbesar di dunia yakni Cina, membuat aturan sangat ketat untuk meregulasi Bitcoin. Salah satu bentuk regulasinya, pemerintah Cina pada bulan September 2017 mematikan/melarang kegiatan pertukaran Cryptocurrency (uang digital), dengan kata lain bahwa kegiatan Cryptocurrency terbesar di dunia yang memang ada di Cina kini telah mati. https://goo.gl/oKjqWk

Lebih dari itu, Initial Coin Offering (ICO) yang merupakan sumber pendanaan berbasis Cryptocurrency untuk perusahaan Start-up juga akhirnya dinyatakan terlarang di Cina. Dengan demikian, muncul pertanyaan besar buat kita: Bagaimana dengan regulasi Bitcoin di Indonesia nantinya???

Dari kelima masalah utama Bitcoin diatas, bisa kita simpulkan bahwa teknologi ePayments seperti penggunaan credit card (i.e. Visa, MasterCard, etc.) masih belum bisa tergantikan. Paling tidak, ePayments jenis ini lebih flexible untuk Micropayments dengan biaya transaksi yang jauh lebih kecil (bahkan sebagian transaksi di AS dan Eropa cenderung gratis). Lebih dari itu, ePayments jenis ini memiliki banyak keunggulan, seperti pembayaran yang instant, mampu memproses transaksi dalam skala besar, teknologi yang lebih aman terhadap serangan cyber yang sudah melalui riset yang Panjang, maupun transaksi terpusat yang lebih mudah dilacak.

Meskipun demikian, saat ini banyak peneliti yang memfokuskan kerjanya untuk meningkatkan kinerja Bitcoin, salah satunya penggunaan “Lightning Network” untuk mengatasi masalah Scalability, Instant Payment, dan Biaya transaksi: https://goo.gl/TmrJo8

Kita lihat saja dalam beberapa waktu kedepan, bagaimana perkembangan Bitcoin, apakah semakin maju ataukah justru mati karena kalah bersaing dengan ePayments jenis lain yang juga terus berkembangkan.

Hal lain yang tidak kalah penting: untuk rekan rekan yang tertarik dengan investasi Bitcoin agar mempertimbangan ke 5 perkara di atas. Teknologi ini masih belum matang, nilai tukarnya juga terus bergejolak naik dan turun secara drastis, belum lagi tentang regulasi yang nantinya akan berbeda pada setiap negara. Lebih lanjut, perhatikan juga perusahaan tempat anda berinvestasi, bagaimana jika mengalami kebangkrutan seperti kasus YouBit di atas?.

Sejauh ini Bitcoin masih menjadi investasi yang sangat spekulatif, bahkan mulai dibatasi pada negara negara tertentu. Tapi jika anda memang seorang risk-taker sejati dan yakin bahwa Bitcoin akan terus berkembang di masa mendatang, enjoy.. Selamat Berinvestasi !!!

Fal Sadikin
Security Expert
Philips Lighting Research, Eindhoven, NL.

Semoga bermanfaat.